Apa Itu Photobook? Berawal dari siaran di salah satu stasiun TV di Indonesia yang membahas sekilas tentang Photobook, saya pun jadi penasaran apa itu photobook sebenarnya. Photobook adalah sebuah buku yang berisi rangkaian foto – foto yang saling berkaitan satu sama lain. Photobook merupakan sebuah buku yang berisi rangkaian foto – foto yang saling berkaitan satu sama lain. Kaitan antara foto – foto tersebut bisa mempunyai satu atau beberapa tema. Tema – tema yang biasa dipakai untuk membuat sebuah photobook bermacam-macam seperti tema Wedding, Wisuda, Baby Born, Birthday, Pre-Wedding, Iklan komersial bahkan acara kematian seseorang pun bisa dijadikan sebuah photobook. Sejarah photobook diawali dengan ditemukannya proses pencetakan fotografi konvensional bernama Cyanotype dan Calotype. Pada 1843-1853, Photographs of British Algae: Cyanotype Impressions karya Anna Atkins dapat dikatakan sebagai photobook pertama.Photobook
Seiring perkembangan teknologi yang kian canggih dan mengalami revolusi yang sangat cepat. Prinsip fotografi dan proses pencetakan konvensional sudah beralih menjadi ke era digital. Alat perekam gambar pun turut mengalami perkembangan, Anda dapat menggunakan handphone, kamera pocket/DSLR berkualitas tinggi untuk mengabadikan momen. Media penyimpanan juga mengarah ke era digital, Anda dapat menyimpannya di komputer atau memory card, namun kemungkinan data hilang sangat besar. Sekarang waktunya Anda untuk membukukan kembali momen dan kenangan foto anda bersama orang-orang tercinta. Bagaimana caranya? Anda dapat mengabadikannya dengan Photobook. Langkah awal membuat Photobook, Anda harus membuat desain dan layout-nya terlebih dahulu, masukkan foto-foto ke template yang sudah dibuat, lalu dicetak dalam bentuk buku.
Buku album merupakan salah satu jenis photobook yang sudah mulai ditinggalkan karena sejumlah kekurangan yang dimiliki. Bahkan metode yang dipakai untuk mencetak pada sebuah buku album adalah metode kuno yang dipakai sejak tahun 1928 oleh Albert Renger-Patzsch yang merilis sebuah album foto De Welt ist Schon. Metode yang digunakan yaitu pengambilan gambar yang menggunakan sebuah film negatif yang peka cahaya. Kemudian film negatif tersebut dicuci dan dicetak di sebuah percetakan foto hingga kemudian dimasukkan satu persatu ke dalam sebuah buku album. Karena kerumitan dan mahalnya pembuatan buku album, banyak orang yang mulai beralih ke pembuatan digital photobook.
Digital Photobook bukan berarti photobook yang tersimpan dalam sebuah komputer namun sebuah photobook yang dicetak menggunakan mesin digital khusus photobook. Range warna yang dihasilkan adalah RGB dan bukan CMYK seperti mesin-mesin cetak digital lainnya. Dan hasilnya pun jauh berbeda dari pembuatan buku album kuno.
Berikut tabel perbedan Buku Album kuno dengan Digital Photobook
Kategori
Buku Album Kuno
Digital Photobook (Myphotobook)
Kualitas Kertas Menggunakan Kertas Photo Paper Menggunakan kertas Luster 170/250 gr khusus diimpor dari Italia
Keawetan Tinta Menggunakan tinta cair yang mudah tergores Menggunakan tinta khusus photobook yang merekat kuat dan tidak mudah tergores
Kekayaan Warna CMYK RGB yang lebih kaya warna
Binding Buku Biasanya hanya di straples / di lem biasa Menggunakan lem khusus pembuatan buku yang awet dan tidak mudah rusak
Layout Buku Foto berbentuk persegi panjang dan diselipkan atau direkatkan dengan plastik. Foto dapat dilayout sesuai keinginan, dapat dikasih background, teks, clipart, border dan lain2 secara mudah menggunakan software Xpress
Di masa sekarang, trend photobook tak hanya digemari oleh kalangan pecinta fotografi, hampir semua kalangan termasuk para selebritis mulai merilis photobook yang merangkum foto-foto pribadinya. Salah satunya, Justin Bieber yang merilis photobook berjudul Justin Bieber: Just Getting Started. Tertarik mengabadikan kenangan manis di dalam photobook? Sejarah photobook yang kian canggih, dengan munculnya berbagai software desain photobook tentu memudahkan Anda untuk membuat photobook sendiri.
Seiring perkembangan teknologi yang kian canggih dan mengalami revolusi yang sangat cepat. Prinsip fotografi dan proses pencetakan konvensional sudah beralih menjadi ke era digital. Alat perekam gambar pun turut mengalami perkembangan, Anda dapat menggunakan handphone, kamera pocket/DSLR berkualitas tinggi untuk mengabadikan momen. Media penyimpanan juga mengarah ke era digital, Anda dapat menyimpannya di komputer atau memory card, namun kemungkinan data hilang sangat besar. Sekarang waktunya Anda untuk membukukan kembali momen dan kenangan foto anda bersama orang-orang tercinta. Bagaimana caranya? Anda dapat mengabadikannya dengan Photobook. Langkah awal membuat Photobook, Anda harus membuat desain dan layout-nya terlebih dahulu, masukkan foto-foto ke template yang sudah dibuat, lalu dicetak dalam bentuk buku.
Buku album merupakan salah satu jenis photobook yang sudah mulai ditinggalkan karena sejumlah kekurangan yang dimiliki. Bahkan metode yang dipakai untuk mencetak pada sebuah buku album adalah metode kuno yang dipakai sejak tahun 1928 oleh Albert Renger-Patzsch yang merilis sebuah album foto De Welt ist Schon. Metode yang digunakan yaitu pengambilan gambar yang menggunakan sebuah film negatif yang peka cahaya. Kemudian film negatif tersebut dicuci dan dicetak di sebuah percetakan foto hingga kemudian dimasukkan satu persatu ke dalam sebuah buku album. Karena kerumitan dan mahalnya pembuatan buku album, banyak orang yang mulai beralih ke pembuatan digital photobook.
Digital Photobook bukan berarti photobook yang tersimpan dalam sebuah komputer namun sebuah photobook yang dicetak menggunakan mesin digital khusus photobook. Range warna yang dihasilkan adalah RGB dan bukan CMYK seperti mesin-mesin cetak digital lainnya. Dan hasilnya pun jauh berbeda dari pembuatan buku album kuno.
Berikut tabel perbedan Buku Album kuno dengan Digital Photobook
Kategori
Buku Album Kuno
Digital Photobook (Myphotobook)
Kualitas Kertas Menggunakan Kertas Photo Paper Menggunakan kertas Luster 170/250 gr khusus diimpor dari Italia
Keawetan Tinta Menggunakan tinta cair yang mudah tergores Menggunakan tinta khusus photobook yang merekat kuat dan tidak mudah tergores
Kekayaan Warna CMYK RGB yang lebih kaya warna
Binding Buku Biasanya hanya di straples / di lem biasa Menggunakan lem khusus pembuatan buku yang awet dan tidak mudah rusak
Layout Buku Foto berbentuk persegi panjang dan diselipkan atau direkatkan dengan plastik. Foto dapat dilayout sesuai keinginan, dapat dikasih background, teks, clipart, border dan lain2 secara mudah menggunakan software Xpress
Di masa sekarang, trend photobook tak hanya digemari oleh kalangan pecinta fotografi, hampir semua kalangan termasuk para selebritis mulai merilis photobook yang merangkum foto-foto pribadinya. Salah satunya, Justin Bieber yang merilis photobook berjudul Justin Bieber: Just Getting Started. Tertarik mengabadikan kenangan manis di dalam photobook? Sejarah photobook yang kian canggih, dengan munculnya berbagai software desain photobook tentu memudahkan Anda untuk membuat photobook sendiri.
Ingin Pesan Photobook silahkan WA 081315181954
Bagikan
Pengertian & Sejarah Perkembangan Photobook
4/
5
Oleh
teguh creativa